Rabu, 06 September 2017

Ulang Tahun Kota Ambon Yang Kehilangan Jejak Sejarahnya.


Rizal Angkotasan



Hampir setiap tahun pemerintah Kota Ambon merayakan Hari Lahir Kota Ambon yang diperingati setiap tanggal 7 September jika kita mempelajari tahunnya ditetapkannya tahun 1575 sebagai tahun lahir kota Ambon. Ketika anda pelajari lebih lanjut pada tanggal 7 September 1575 tidak ada peristiwa sejarah yang berkaitan dengan hari lahir kota Ambon. Hal ini perlu diluruskan sehingga kita tidak hidup dalam kebohongan sejarah yang salah terus-menerus. Menurut Joseph Goebbelz " Kebohongan jika diucapkan sekali maka kebohongan itu akan menjadi kebohongan, jika kebohongan diucapkan terus menerus, kebohongan itu akan dianggap sebagai kebenaran. Pernyataan Joseph di atas tersebut sedang dipraktekan oleh pemerintah kota Ambon saat ini kepada masyarakat kota Ambon. Dimana setiap tahunnya mereka memperingati hari lahir kota Ambon secara terus-menerus pada tanggal 7 September. Saat ini tahun 2017 hari jadi kota Ambon tepat berusia 442 Tahun. Yang dihitung mulai pada tahun 1575. Apakah semua itu benar dan sesuai dengan sejarahnya..?. Pada tahun 1575 ditetapkan sebagai hari jadi kota Ambon dengan alasan bahwa pada tahun 1575 adalah Tahun berdirinya benteng "Nossa Senhora da Anunciada". Lalu apakah benteng tersebut berdiri pada tanggal 7 September Dan pada tahun 1575.. ?.

Menurut catatan sejarah diketahui bahwa Portugis dikepung selama 5 tahun di Ternate oleh Sultan Babbullah yang dimulai pada tahun 1570-1575. Pada tahun 1575 Portugis menyerah kepada Sultan Babbullah dan mereka meninggalkan Ternate, sebagian berangkat ke Tidore dan sebagian berangkat menuju Pulau Ambon. Setelah tiba di Ambon beberapa bulan kemudian Portugis kemudian mengumpulkan masyarakat Kota Ambon untuk mencari Batu selama beberapa bulan. Dan pada tanggal 25 Maret 1576 barulah benteng Portugis dibangun yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kapten Sancho de Vasconcelos. Ia merupakan fungsionaris terlama yang ditempatkan di Maluku untuk menjalankan tugas Portugis (1572-1591). Data tersebut ditemukan pada April 1928 berjudul (Traktat Pulau-Pulau Maluco) berkode Filip 18 ramo 2 no 46 tahun 1601 AGI. Arsip ini tersimpan di Kota Seville Spanyol (Schurhammer, 1970). Arsip ini ditemukan di Spanyol karena pada tahun 1580-1640 Portugis dan Spanyol pernah menjadi satu negara yang dikepalai oleh Raja Philips III.

Jadi hari lahir kota Ambon pada 7 September dan penetapan tahun 1575 merupakan bentuk kehilangan jejak Historis yang sebenarnya. Terkair dengan Hari lahir kota Ambon. Karena pada tahun 1575 Portugis baru menuju Pulau Ambon. Untuk membangun Benteng Nossa Senhora de Anunciada Portugis harus mengumpulkan masyarakat kota Ambon terlebih dahulu untuk mengangkat Batu dan Pasir serta Kapur dan Putih Telur untuk membangun benteng tersebut. Oleh karena itu sangat tidak logis jika Portugis langsung memerintahkan masyarakat untuk membantu Portugis membangun benteng tersebut tanpa melalui proses komunikasi yang baik terlebih dahulu dengan masyarakat di sekitar lokasi benteng tersebut. Sebab Portugis telah belajar banyak dari kesalahan mereka di Ternate yang membuat merekah diusir dari Ternate oleh Sultan Babbullah pada 1575.

Penetapan tanggal 7 September dipilih karena pada tanggal tersebut dikeluarkannya SK Gubernur Genderal Hindia Belanda pada 7 September yang mengesahkan dewan kota {gemeenteraad}. Yaitu perwakilan anggota dewan dari masyarakat kota Ambon untuk bersuara di parlemen kota Ambon dengan Belanda. Penentuan Kelahiran tersebut dilakukan oleh forum akademisi Universitas Pattimura Ambon pada tahun 1972. Yang menetapkan sejarah lahirnya kota Ambon pada 7 September 1575. Tanggal tersebut diperinggati hingga kini tanpa memahami sejarah dengan benar.

Sebuah surat Kapten Estevano Teixeira de Macedo tanggal 2 Juni 1601. Surat tersebut menjelaskan tentang tanggal dan tahun berdirinya Kota Ambon dengan sebutan 《 Cidade de Amboino 》.  De Macedo adalah Kapten Nossa Senhora de Anunciada yang menjabat sebelum kapten terakhir Gaspar de Melo. Kapten Gaspar de Melo adalah Kapten terakhir yang menyerahkan benteng ini kepada Belanda tahun 1605. Dalam suratnya dia menulis bahwa benteng tersebut pertama kali diletakan batu pertama oleh Kapten Sancho de Vasconcelos pada 25 Maret 1576. Di Dataran Hunipopu. Jadi penetapan tahun 1575 merupakan cara menghapus jejak sejarah berdirinya benteng tersebut secara sistematis oleh kaum intelektual pada saat itu. Apalagi menempatkan tanggal 7 September adalah sebuah keanehan. Kenapa keanehan karena satu-satunya kota di Indonesia atau mungkin di dunia ini yang lahir pada tanggal lain dan diperingati pada tanggal lain hanyalah kota Ambon. Bahkan tahunnya juga lain. Sebelum Kota ini lahir tahunnya sudah ada terlebih dahulu. Yaitu tahun 1575 padahal benteng ini baru dibangun pada tahun 1576. Benteng ini oleh masyarakat kota Ambon pada saat itu dengan sebutan Benteng Kota Laha. Sedangkan orang Portugis menetapkan nama benteng ini dengan sebutan Benteng Nossa Senhora de Anunciada. Yang artinya Maria mendapat Kabar Kelahiran Yesus dari Malaikat Gabriel. Setelah Hitu melakukan penyerangan terhadap Portugis dan berhasil mengalahkan Portugis melalui bantuan dari Belanda maka, orang Belanda kemudian memberikan nama benteng itu dengan sebutan Victoria. Yang dalam Bahasa Belanda artinya kemenangan. Benteng ini diserahkan oleh Portugis kepada Belanda pada tahun 1605. Jadi selama ini kita memperingati Hari Lahir Kota Ambon yang tidak sesuai dengan sejarahnya. Seharusnya ulang tahun kota Ambon diperingati setiap tanggal 25 Maret sesuai peletakan bantu pertama pembangunan benteng tersebut. Bukan 7 Septenber. Dan Tahun ini seharusnya usia kota Anbon baru berusia 441 tahun. Karena benteng didirikan pada tahun 1576 bukan 1575.

Ambon, Kamis 7 September, 2017.

Penulis : Rizal Angkotasan, S.Pd

Alumni Pendidikan Sejarah. Universitas Pattimura Ambon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar